Selasa, 04 Juli 2017

Wisata Alam Tiu Sabangka di Kecamatan Alas Barat Lombok

Ada sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Alas Barat dan sekitarnya setelah perayaan Idul Fitri. Setelah lebaran, warga berdatangan ke sebuah sungai yang bernama Brang Srinani. Di sungai tersebut terdapat sebuah tiu atau kolam pemandian alami. Warga Desa Mapin Rea, Kecamatan Alas Barat menamakan tempat itu Tiu Sabangka. Masyarakat melakukan ritual membersihkan diri dengan cara mandi di Tiu Sabangka.



Lelah setelah berjalan terbayarkan ketika sampai di tujuan. Panorama yang indah ditambah udara yang sejuk membuat tubuh kembali segar. Di lokasi ini, semua masyarakat yang datang mandi di tiu yang dalamnya sekitar tiga meter itu. Tidak hanya itu, masyarakat juga bisa mandi dengan cara terjun dari sebuah batu besar yang tingginya sekitar 10 meter di sekitar tiu itu.

Tiu Sabangka yang terbentuk secara alami sempat tenar di kisaran tahun 1980-an hingga awal tahun 1990-an. Hanya saja keberadaannya sempat ditinggalkan karena bermunculannya objek-objek wisata yang baru. Kini Tiu Sabangka kembali dipopulerkan oleh masyarakat setempat karena potensi pariwisata yang ada ternyata tidak kalah dengan objek wisata alam lainnya di NTB dan Sumbawa khususnya.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Sumbawa H Junaidi mengatakan, tradisi Balepas Pang Tiu Sabangka ini ternyata menarik banyak masyarakat. Dibuktikan dengan masyarakat yang datang bukan hanya dari Alas Barat saja. Tapi juga sejumlah kecamatan lainnya. Bahkan, tradisi ini akan dimasukkan dalam kalender pariwisata Sumbawa.

”Kalender pariwisatanya kan masih belum ditandatangani oleh Pak Bupati. Jadi tradisi ini akan kami masukkan ke dalam kalender pariwisata sehingga bisa dilaksanakan 2018 mendatang,” kata kepala dinas yang akrab disapa Jun ini.

Secara khusus, ia mengutarakan bahwa tradisi mandi membersihkan diri di Tiu Sabangka tersebut dilakukan setelah melaksanakan Hari Raya Idul Fitri. Selain membersihkan diri, para pemuda yang berkunjung di Tiu Sabangka memperlihatkan ketangkasan mereka dengan cara terjun dari sebuah onggokan batu setinggi 10 meter menuju Tiu Sabangka.

”Maknanya, selain membersihkan diri juga sebagai bukti ketangkasan mereka terutama yang memiliki keberanian dan uji nyali apakah benar mereka tangkas dan berani,” terang Jun.

Keberadaan dan ketenaran Tiu Sabangka akan diungkit kembali dengan semangat kebersamaan. Karena melihat sumber daya alam yang ada di Tiu Sabangka sangat produktif dan potensial. Apalagi posisi Kecamatan Alas Barat merupakan pintu gerbang masuk ke Kabupaten Sumbawa.

Dalam hal ini pemda ingin “menjual” destinasi ini bukan hanya di tingkat lokal, regional, nasional bahkan internasional.

”Niatan itu tidak berlebihan, tinggal kita poles saja. Ada beberapa tempat yang akan kita benahi termasuk kelembagaannya. Saya kira untuk kita jual ke tingkat internasional tidak akan susah,” pungkasnya.
Sumber : https://goo.gl/8CMZv9

0 komentar: