Menikmati keindahan panorama alam tidak melulu datang langsung ke salah satu objek wisata. Di Yogyakarta, panorama alam menawan serta masih alami bisa anda jumpai di jalan-jalan pedesaan atau persawahan.
Salah satu tempat untuk menikmati megahnya panorama alam berupa sungai Progo yaitu di jembatan Ngapak. Jembatan ini terletak di desa Ngapak, Sembuhan Kulonprogo, Atau tepatnya di perbatasan antara kabupaten Sleman dan Kulonprogo. Jembatan ini menghubungkan antara kabupaten Sleman dan Kulonprogo.
Panorama alam Sungai Progo. (tribunjogja/gilang satmaka)
Menurut Karto, seorang warga sekitar yang bekerja sebagai penambang pasir di sungai Progo, Jembatan ini menjadi jalan utama untuk bepergian, baik itu warga dari Sleman ke Kulonprogo atau sebaliknya.
"Jembatan ini dibangun sudah sejak puluhan tahun yang lalu, saya sendiri tidak ingat tepatnya tahun berapa, yang saya ingat sejak saya SMP jembatan ini sudah ada," ujar Karto.
Karto menambahkan bahwa dengan adanya jembatan Ngapak tersebut, akses jalan bagi warga menjadi sangat mudah.
"Sebelum ada jembatan ini, warga Kulonorogo jaman dahulu, kalau mau ke kota harus menyebrangi sungai Progo yang luas dengan menggunakan gethek (Perahu kayu kecil). Sekarang kalau mau bepergian, warga sudah dimudahkan dengan adanya jembatan Ngapak ini", tambahnya.
Karto menyampaikan juga bahwa awalnya jembatan tersebut, belum diaspal halus dan permukaan jalannya masih berupa cor semen berbatu yang tidak rata.
"Jembatan ini mulai menjadi jalur pilihan utama masyarakat pada tahun 90an, karena jembatan ini sudah mulai dipugar dan menjadi lebih bagus," papar Karto.
Salah satu tempat untuk menikmati megahnya panorama alam berupa sungai Progo yaitu di jembatan Ngapak. Jembatan ini terletak di desa Ngapak, Sembuhan Kulonprogo, Atau tepatnya di perbatasan antara kabupaten Sleman dan Kulonprogo. Jembatan ini menghubungkan antara kabupaten Sleman dan Kulonprogo.
Panorama alam Sungai Progo. (tribunjogja/gilang satmaka)
Menurut Karto, seorang warga sekitar yang bekerja sebagai penambang pasir di sungai Progo, Jembatan ini menjadi jalan utama untuk bepergian, baik itu warga dari Sleman ke Kulonprogo atau sebaliknya.
"Jembatan ini dibangun sudah sejak puluhan tahun yang lalu, saya sendiri tidak ingat tepatnya tahun berapa, yang saya ingat sejak saya SMP jembatan ini sudah ada," ujar Karto.
Karto menambahkan bahwa dengan adanya jembatan Ngapak tersebut, akses jalan bagi warga menjadi sangat mudah.
"Sebelum ada jembatan ini, warga Kulonorogo jaman dahulu, kalau mau ke kota harus menyebrangi sungai Progo yang luas dengan menggunakan gethek (Perahu kayu kecil). Sekarang kalau mau bepergian, warga sudah dimudahkan dengan adanya jembatan Ngapak ini", tambahnya.
Karto menyampaikan juga bahwa awalnya jembatan tersebut, belum diaspal halus dan permukaan jalannya masih berupa cor semen berbatu yang tidak rata.
"Jembatan ini mulai menjadi jalur pilihan utama masyarakat pada tahun 90an, karena jembatan ini sudah mulai dipugar dan menjadi lebih bagus," papar Karto.
Panorama alam Sungai Progo. (tribunjogja/gilang satmaka)
Kini jembatan Ngapak tersebut, menjadi alternatif spot untuk berfoto para wisatwan yang akan menuju ke Kulonprogo atau dari Kulonprogo. Megahnya sungai Progo yang berkelok, menjadi background yang menawan bagi wisatwan yang berfoto di jembatan tersebut. Aktifitas, para penambang pasir yang masih menggunakan perlatan sederhana yang seadanya, menjadi pilihan lain untuk menghiasi setiap Frame kamera anda.
Di sore hari cahaya matahari yang mulai menguning, menerpa dan menghiasi permukaan setiap sudut sungai di bawah jembatan Ngapak tersebut. Letaknya yang berada di lereng perbukitan Menoreh, menjadikan udara disekitar jembatan tersebut sangat sejuk. Burung-burung di sore hari yang terbang kembali ke sangkarnya, menjadi pemandangan yang menarik di sekitar jembatan ini.
Permukaan jalan beraspal yang bersih dan rata, serta membentang lurus, menjadi daya tarik tersendiri untuk memotret landscape jembatan tersebut.
Panorama alam Sungai Progo. (tribunjogja/gilang satmaka)
Tebing-tebing tinggi di kanan kiri sungai Progo ditumbuhi pepohonan hijau nan rindang, menambah kontras tersendiri bagi pemandangan di sekitar jembatan Ngapak tersebut.
Menurut Karto, ekosistem sungai Progo tersebut masih terjaga dan hewan yang di dapat di jumpai di sekitar sungai masih sangat banyak. "Di bawah jembatan ini masih banyak dijumpai Biawak yang berkeliaran. Lalu banyak para pemancing mencari sidat dan ikan jenis lainnya di sisi timur sungai Progo ini. Biasanya para nelayan juga mencari belut, dan nanti hasilnya di jual di pasar Godean," ucapnya.
Saat musim kemarau seperti ini, aktifitas penambang pasir, dan para nelayan air tawar masih bisa banyak di jumpai. Aliran air yang tenang, serta sebagian daratan yang mengering menjadikan tempat tersebut lahan bagi para warga sekitar untuk mengais rejeki dari kekayaan alam yang disuguhkan.
Panorama alam Sungai Progo. (tribunjogja/gilang satmaka)
Menurut Karto, untuk bisa turun ke sungai Progo tersebut, para pengunjung harus berjalan kaki sekitar 200 meter dan melewati hutan-hutan.
"Namun tentunya harus berhati-hati untuk bisa sampai di sungai Progo tersebut, karena medan jalan yang harus dilalui masih sangat alami dan terjal," pungkas Karto.
Dari kota Yogyakarta anda bisa melalui jalan Godean untuk menuju ke jembatan Ngapak ini. Ikuti jalan Godean terus kebarat arah Kulonprogo, anda sudah akan sampai dan akan melewati Jembatan tersebut. Keindahan panorama Sungai Progo yang berkelok bisa anda nikmati dari atas Jembatan ini. (*)
sumber : https://goo.gl/TxEfJ3
0 komentar:
Posting Komentar